Jumat, 11 Juli 2008

Pragmatisme kehidupan

Pragmatisme boleg jadi sebagai salah satu paham yang ditentang umat islam. Sebagai salah satu teori kebenaran, pradmatisme memandang segala sesuatunya dengan ukuran manfaat yang ditimbulkan. Apakah babi haram?? tentu saja pragmatisme akan menjawabnya dengan memandang akibat-akibat yang berhubungan dengan babi. Karena kini teknologi sudah bisa menihilkan dampak negatif dari konsumsi babi maka hukum babi menjadi halal alias oke-oke saja.

Tetapi, jika kita kritis maka kita akan mendapati kerancuan yang parah pada teori pragmatisme. karena, jika kita memandang soal manfaat dari sesuatu maka kita akan berbicara pada wilayah subjektivitas . Maksudnya, sesuatu itu bagi sebagian orang dianggap baik tetapi bagi orang lain bisa jadi amat sangat tidak baik sekali. Ini adalah masalah persepsi, dimana persepsi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda pada setiap orang.

Paham pragmatisme sebenarnya adalah paham yang benar, tetapi pragmatis dalam konteks yang sedalam-dalamnya. Pragmatisme akan benar jika kita hubungkan dengan hakikat kehidupan dan keberadaan kita sebagai manusia.
Hakikat yang penulis maksud adalah bahwa kita hidup di dunia ini adalah untuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat. Kita hanya hidup sekali, maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Untuk itu kita harus mematuhi semua perintah alloh dan menjauhi hal yang dilarang-Nya. Karena Alloh telah mengharamkan babi, ya kita haram memakannya. Jadi sebenarnya kita memang harus pragmatis dengan konteks hakikat kehidupan berdasar quran dan sunnah. wallohualam

1 komentar:

  1. berarti kta harus selalu ingat sipa kita, dari mana kita dan mau kemana kita

    BalasHapus

bagaimana pendapat anda?