Kamis, 19 Juni 2008

Sang Pribadi Ideal

“Ia adalah seorang yang sangat sederhana, di rumahnya tidak ada barang berharga. Seringkali dia menahan lapar karena tak ada makanan di mejanya. Tubuhnya biasa saja, namun kekuatannya luar biasa. Rupawan wajahnya, putih giginya, hitam berkilau rambutnya.. Kendati tidak bisa membaca dan menulis, kecerdasannya luar biasa. ia tidak pernah berkata selain kebenaran, tak pernah berperilaku selain kebajikan”

Ketika manusia barat kebingungan mencari sosok ideal yang layak menjadi teladan, ketika para teoretikus beradu argumen memberikan kriteria ”kesehatan mental” dan ketika anak muda berlomba menjadi idola-idola. Mungkin, kita dan mereka telah melupakan sejarah, karena kebodohan dan kesombongan kita. Atau karena memang ada segelintir orang yang membut kita lupa.
Siapakah tokoh yang layak menjadi jawaban atas kuis ”tebak-tokoh” sesuai deskripsi diatas? Allohumma shollialla muhammad. Adakah kita sudah melupakannya?? Kadang kita tenggelam dalam ide-ide ”aneh” yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh yang memenuhi buku-buku kuliah kita. Atau kita telah lupa, karena dipaksa menuruti kriteria yang mereka ciptakan untuk mengidola atau menjadi sepertinya.
Dalam sebuah kuliah psikologi, terungkap memang sangat sulit menemukan orang yang sempurna. Tepatnya hal itu terjadi saat kuliah kesehatan mental beberapa bulan lalu. Teman-teman penulis satu kelas kerepotan untuk mendefinisikan seperti apakah model yang patut dicontoh untuk menjadi orang yang sehat mentalnya. Setelahnya, perspektif psikoanalisis, behavioris, humanis unjuk gigi menyatakan seperti apakah model kepribadian sehat itu, nodel yang seharusnya dicontoh atau dilakukan semua orang.
Apakah kita sudah lupa dengan kata-kata yang begitu jelas yang telah dikatakan Alloh
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik.....”
Atau kata-kata aisyah rodhiallohuanha ketika ditanya tentangnya
”akhlaqnya seperti quran”
Bagaimanapun juga rosululloh adalah manusia biasa seperti kita. Ia dilahirkan oleh ibu dan bermain seperti layaknya anak kecil. Sebagai manusia yang telah dijamin masuk syurga, ia justru manjadi orang yang paling khusyuk ibadahnya. Sebagai pemimpin umat ia selalu mendoakan ummatnya. Ia tak segan bertanya kepada sahabatnya katika ia tidak mengetahui sesuatu. Seperti pada saat perang badar yang tidak imbang dari sisi jumlah pasukan. Rosululloh pun menyambut dengan gembira masukan dari sahabatnya dalam strategi perang dan kemudian masukan itu dijalankan bersama-sama. Atau pada saat ia berselisih paham dengan umar tentang tawanan perang dan alloh membenarkan perkataan umar. Sungguh kesempurnaan yang beliau miliki bukanlah karena kemampuan beliau, tetapi karena Alloh selalu menjaga beliau, selalu mengoreksi setiap kesalahan yang ia perbuat. Maka kenapa kita tidak menjadikannya idola ??

Apakah anda sudah pernah membaca buku karangan Ustad Yusuf Mansyur ini? Bila belum pernah, cobalah anda membaca buku yang berjudul: Kun Fayakuun “Selalu Ada Harapan di Tengah Kesulitan”. Saya merasakan sendiri betapa bermanfaatnya membaca buku yang dapat memberikan pencerahan kepada kita, tepat pada saat kita sedang mengalami kesusahan dalam hidup.
Beberapa hari yang lalu, saya akhirnya dapat membeli buku ini di sebuah toko buku terkenal di Bintaro Plaza. Alhamdulilah ketika saya mendapat rezeki, saya baru bisa membeli buku bacaan yang menjadi kegemaran saya. Karena harga buku lumayan mahal, saya mencoba menabung suatu harapan agar suatu saat saya bisa membeli sebuah buku yang saya anggap menarik. Membeli sebuah buku bagi saya adalah suatu investasi ilmu di masa depan. Maka, kemudian pilihan saya jatuh pada buku karangan Ustad Yusuf Mansyur ini.
Sebuah buku hasil tulisan seorang dai kondang yang dikenal sebagai ‘Dai Sedekah’, Ustad Yusuf Mansyur, Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Qur’an Wisata Hati – Tangerang. Buku ini memberikan pencerahan kepada siapapun yang sedang mengalami kesulitan, musibah yang tak terelakan atau cobaan dalam kehidupan, untuk selalu mengingat bahwa kuasa Allah SWT dapat merubah segalanya bila dia berkehendak.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT, maka kita harus mencari jalan agar selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan meminta hanya kepada-Nya. Allah SWT berkata dalam firmannya yang artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia. Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Q.S. Yasin: 82-83).
Saya merasakan langsung betapa bermaanfaatnya buku ini meski baru membaca pada halaman pertama saja. Saya hanya bisa berbagi cerita, bahwa Allah SWT selalu ada di dekat kita dan menyaksikan apakah kita mampu mengarungi kesulitan yang kita hadapi. Allah SWT tidak akan pernah memberikan suatu hal yang sulit bagi hamba-Nya, bila Dia yakin hamba-Nya mampu mengatasi problemnya itu. Satu hal yang sering kita abaikan atau lupakan bahwa kita selalu lupa untuk meminta pertolongan dari-Nya, bila mengalami kesulitan.
Mintalah hanya kepada-Nya, bukan kepada Dukun atau ‘Orang Pintar’ yang mengaku Paranormal dan mampu membaca nasib kita di masa depan. Mintalah hanya kepada Allah SWT, karena Dia-lah yang menciptakan manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Semoga buku ini juga membawa manfaat bagi anda dan orang lain yang membacanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagaimana pendapat anda?